
- by Redaksi 2
- 30 Mei 2025
KPKP Jakarta Selatan Periksa 650 Ekor Sapi Kurban di 53 Titik Jelang Iduladha
Jakarta Selatan, WartaKarya - Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H yang jatuh pada 6 Juni 2025, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, khususnya sapi, di berbagai titik lokasi penjualan.
Salah satu lokasi pemeriksaan berlangsung di Jalan M. Kahfi I, RT 011/RW 06, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa. Pemeriksaan melibatkan jajaran Sudin KPKP Jaksel, Sekretaris Kelurahan Ciganjur Admiral, SKM, MKM, serta personel Satpol PP.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 97 ekor sapi yang berada di lokasi UD Lembuh Gajah Jagakarsa diperiksa oleh tim medis. Dokter hewan dari Sudin KPKP Jaksel, drh. Bagus, menyatakan bahwa hampir 100 persen sapi dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi masyarakat.
"Hewan-hewan kurban yang kami periksa tidak ditemukan penyakit. Kondisi sapi sehat dan layak sebagai hewan kurban," ungkap drh. Bagus.
Plt. Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan, Halimah, menjelaskan bahwa pemeriksaan di wilayah Ciganjur dilakukan di satu titik dengan jumlah total 97 ekor sapi. Secara keseluruhan, pemeriksaan dilakukan di 53 titik lokasi dengan total 650 ekor sapi.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk membeli hewan kurban yang telah diperiksa oleh petugas KPKP dan memiliki sertifikat kesehatan, serta kepada para pedagang agar menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal,” ujarnya.
Halimah menambahkan, pemeriksaan hewan kurban dilakukan mulai dari mengecek umur sapi (dilihat dari pertumbuhan gigi dan tanduk), hingga kebersihan kandang dan hewan. Ia menegaskan bahwa pemeriksaan akan terus dilakukan hingga H-1 Iduladha.
Di lokasi yang sama, salah satu pedagang sapi, Nur Wahid, menjelaskan bahwa sapi yang dijual di UD Lembuh Gajah didatangkan dari Kabupaten Magetan dan berasal dari peternakan khusus hewan kurban.
“Kalau ada sapi yang sakit, seperti masuk angin dan susah makan, biasanya kami beri mpon-mpon dulu. Kalau belum sembuh juga, baru dibawa ke dokter hewan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa target penjualan tahun ini adalah 80 ekor sapi, dengan harga bervariasi mulai dari Rp21 juta hingga Rp100 juta, tergantung ukuran dan bobot. Namun, ia mengakui bahwa daya beli masyarakat menurun dibanding tahun sebelumnya. **(Arfiyah/Hel)